Huang Family Community

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

    Guci Yang Retak

    johkie
    johkie
    Admin
    Admin


    Jumlah posting : 11
    Reputation : 2
    Join date : 30.01.10
    Age : 41
    Lokasi : Jakarta

    Guci Yang Retak Empty Guci Yang Retak

    Post  johkie Sun Feb 07, 2010 12:30 am

    Seorang pembawa air di India memiliki dua buah guci besar yang tergantung di dedua buah ujung tongkatnya, yand disandang pada bahunya. Salah satu dari kedua guci itu sempurna dan selalu membawa air seguci penuh setiap kali diahkir perjalanan yang panjang dari mata air ke rumah tuannya. Sedang kan guci yang lainnya retak, dan ketika ia sampai pada tempat tujuan,air yang dibawanya hanya tinggal separuh. Setiap hari selama dua tahun sipembawa air itu membawa satu guci penuh dan guci setengah penuh kerumah tuannya. Tentu saja guci yang sempurna bangga dengan hasil yang dicapainya-sempurna sebagaimana adanya seguci penuh air. Guci yang retak yang malah sangatlah malu dengan kekurangannya dan merasa bersalah dengan apa yang telah dicapainya, hanyalah separuh daripada yang seharusnya bisa dilakukannya. Setelah dua tahun guci yang retak ini mengaamati kegagalannya yang pahit ini, dia berkata kepada pembawa air itu, katanya :"Saya malu dengan diri saya sendiri, dan saya ingin minta maaf kepadamu".

    "Mengapa ?" tanya si pembawa air itu,"Apa yang membuat kamu malu?"

    "Telah dua tahun berlalu , saya selalu membaw setengah guci air setiap harinya karena keretakan didalam guci ini membuat ada air yang bocor mengalir sepanjang perjalanan kembali kerumah tuan. Karena kekuranganku ini, kamu telah melakukan pekerjaan ini tampa mendapatkan hasil yang penuh dari usaha kamu". kata guci itu.

    Si pembawa guci merasa kasihan kpd guci tua yang retak ini, dan dengan penuh belas kasih,dia berkata,"Sepanjang jalan keika kita kembali kermah tuan, saya ingin engkau memperhatikan bunga bunga yang indah sepanjang perjalanan."Sesungguhnya ,ketika mereka mendaki bukit, guci tua yang retak ini memperhatikan bunga-bunga liar yang indah sepanjang sisi jalan yang dilaluinya. Tetapi pada ahkir dari perjalanan itu, dia masih merasa tidak enak karena setengah dari air didalam guci yang dibawanya mengalir keluar lagi(bocor)

    Kemudian si pembawa air berkat kepada guci itu, "Apakah kamu memperhatikan bahwa bunga-bunga itu hanya ada disisi jalan yang engkau lalui dantidak pada sisi diman guci yang lain ada? Itu karena saya selalu tahu tentang kekuranganmu dan mengambil keuntungan darinya yaitu menyirami benih bunga yang ada pada sisi bagian jalanmu. Setiap hari ketika kita berjalan pulang dari mata air, kamu menyirami benih2 tersebut dan selama dua tahun saya telah memetik bunga bunga indah itu dan menghiasi meja tuanku. Jika engkau tidak menjadi seperti adanya engkau, tuanku tidak akan mempunyai anugrah keindahan di rumahnya."

    Seperti guci yang retak itulah , kamu juga dapat mencapai sesuatu yang indah. Kamu juga dapat membuat seseorang menjadi bahagia. Kamu dapat memberi semangat,memberi perhatian,menasehati orang-orang di sekitarmu. Kamu bisa memakai karunia dan talentamu untuk melayani Tuhan dan sebagai hadiahnya, kamu akan mulai belajar menikmati setiap hari dalam kehidupanmu.

      Waktu sekarang Fri May 17, 2024 8:40 am