Hari-hari menjelang imlek, disalah satu sudut kota jakarta, saya melihat spanduk yang berbunyi "Kami mengutuk keras perayaan agama yang berlebihan". Kemudiannya dibawah adalah salah satu partai besar di indonesia (yg ingin tahu hubungi saya japri).
Apa maksud pernyataan ini ?
apakah diskriminasi masih begitu jelas ?
ok, untuk masalah ni akan saya beri pendapat,
klo menurut saya pribadi sih sampai sekarang kita etnis tionghoa atau yang beragama buddha masih dianggap orang asing atau katakan lah masih menumpang disini. jade tidak heran jika MEREKA masih memperlakukan kita seperti itu
saya rasa tidak ada yang berlebihan dengan perayaan imlek, kita warga thionghoa yg beragama buddha hanya ke klenteng/vihara sembahyang. salahkan jika klenteng/vihara ramai di malam/hari imlek ?
hanya berkumpul dengan keluarga ?
apa krn baraongsai sehingga dikatakan berlebihan ? sy rasa tidak juga, krn ini budaya ... dan bukan hanya warga thionhoa yg memainkan ini.
untuk masalah ni kita tidak bisa menyalahkan klenteng ato pun vihara. itu sudah budaya dan tradisi kita.
ingat kata pepatah " ORANG YANG MENGHARGAI ORANG LAIN ADALAH ORANG YANG BIJAKSANA"
pertanyaan nya kenapa orang-orang ini tidak bisa menghargai tradisi dan budaya kita etnis tionghoa.
saya rasa tidak ada yang berlebihan dari perayaan kita. klo masalah barongsai, terakhir saya dengar barongsai malah akan di olimpiade kan. jade sebenarnya tradisi dan budaya kita banyak di sukai dan bukan berlebihan..
kurasa cuma 1 kata saja yang cocok dengan mereka yaitu: MUNAFIK